Surat terbuka untuk menteri pendidikan Republik Indonesia.
Selamat siang pak menteri pendidikan, Bapak M Nuh yang gagal membangun pendidikan Indonesia.
Menbaca berita pagi ini di media digital (Jawa Pos:http://www.jawapos.com/.../70-Kasek-Guru-Berkomplot-Curi...) saya sudah tidak percaya lagi dengan pendidikan di Indonesia yang bapak menteri pimpin selama ini. Inikah hasil dari sistem yang bapak bangun dengan harapan menjadi Indonesia lebih unggul. Ternyata tidak pak! Justru 70 kepala sekolah - guru di Lamongan ini malah tidak sama sekali tidak mempercayai sistem pendidikan yang bapak canangkan, mereka sejujurnya ingin berkata pendidikan yang bapak terapkan cuma omong kosong, cuma membuat para murid, guru, serta orangtua menjadi takut. Pendidikan yang bapak buat tidak menumbuhkan rasa percaya diri apalagi membuat manusia Indonesia menjunjung tinggi kejujuran.
Sistem UAN yang bapak pertahankan hingga kini, hanya bisa mengukur kualitas nilai sesaat saja. Itu juga hanya mengukur kemampuan anak dibidang tertentu saja (IPA, IPS, Bahasa, dan Matematika). Tidak ada alat ukur untuk anak yang mempunyai kemampuan/minat lain seperti melukis, menari,nyanyi, teater, olah raga danlainnya.
Kebetulan putri bungsu saya tidak termasuk dari anak-anak yang bisa diukur dengan baik dengan sistem kelulusan UAN. Anak saya sejak kecil (TK) memiliki bakat dibidang kesenian (minat khusus animasi). Sudah beberapa kali saya sebagai orangtua memindahkan putri bungsu saya ke beberapa sekolah, dikarena mencari sekolah yang bisa memahami kemampuan berkeseniannya, saya tidak menemukannya hingga kini (untuk tingkap SD hingga SMP), sehingga dengan sangat terpaksa ia seakan sekedar bersekolah saja, sekedar agar bisa dianggap bersosialisasi ketimbang tidak saya sekolahkan sama-sekali. Ini hanya sedikit dari gambaran anak didik yg berbeda saja.
Jujur saja untuk menghadapi UAN tingkap SMP setahun lagi (kini kelas 2 smp) saya cuma bisa berharap UAN tahun depan sudah dihapuskan. Dan dengan adanya kejadian ini semoga bapak menteri sadar, sesunggunya bapak menteri sedang menciptakan secara sistemik manusia-manusia pembohong, manusia-manusia instan yang tidak mempunyai budi pekerti yang agung. Bapak sudah menciptakan setidaknya 70 kepsek - guru menjadi manusia pembohong dan juga bapak menteri sudah membunuh terhadap anak didik. (total 23 anak didik yang mati bunuh diri karena UAN sejak 2004 - 2014). Jangan tambahkan lagi korban berikutnya pak! Apalagi bapak menginginkan satu kelas bunuh diri, baru bapak akan kaji kelangsungan UAN. Sudah cukup 70 kepsek-guru di Lamongan mencuri soal UAN, sudah membuat ratusan mungkin ribuan anak didik hancur akhlak dan masa depannya.
Semoga bapak menteri tetap sehat wal afiat sehingga bisa mempertimbangkan surat terbuka ini.
Wassalam
zulkifli faiz
www.kakzulfa.blogspot.com
Selamat siang pak menteri pendidikan, Bapak M Nuh yang gagal membangun pendidikan Indonesia.
Menbaca berita pagi ini di media digital (Jawa Pos:http://www.jawapos.com/.../70-Kasek-Guru-Berkomplot-Curi...) saya sudah tidak percaya lagi dengan pendidikan di Indonesia yang bapak menteri pimpin selama ini. Inikah hasil dari sistem yang bapak bangun dengan harapan menjadi Indonesia lebih unggul. Ternyata tidak pak! Justru 70 kepala sekolah - guru di Lamongan ini malah tidak sama sekali tidak mempercayai sistem pendidikan yang bapak canangkan, mereka sejujurnya ingin berkata pendidikan yang bapak terapkan cuma omong kosong, cuma membuat para murid, guru, serta orangtua menjadi takut. Pendidikan yang bapak buat tidak menumbuhkan rasa percaya diri apalagi membuat manusia Indonesia menjunjung tinggi kejujuran.
Sistem UAN yang bapak pertahankan hingga kini, hanya bisa mengukur kualitas nilai sesaat saja. Itu juga hanya mengukur kemampuan anak dibidang tertentu saja (IPA, IPS, Bahasa, dan Matematika). Tidak ada alat ukur untuk anak yang mempunyai kemampuan/minat lain seperti melukis, menari,nyanyi, teater, olah raga danlainnya.
Kebetulan putri bungsu saya tidak termasuk dari anak-anak yang bisa diukur dengan baik dengan sistem kelulusan UAN. Anak saya sejak kecil (TK) memiliki bakat dibidang kesenian (minat khusus animasi). Sudah beberapa kali saya sebagai orangtua memindahkan putri bungsu saya ke beberapa sekolah, dikarena mencari sekolah yang bisa memahami kemampuan berkeseniannya, saya tidak menemukannya hingga kini (untuk tingkap SD hingga SMP), sehingga dengan sangat terpaksa ia seakan sekedar bersekolah saja, sekedar agar bisa dianggap bersosialisasi ketimbang tidak saya sekolahkan sama-sekali. Ini hanya sedikit dari gambaran anak didik yg berbeda saja.
Jujur saja untuk menghadapi UAN tingkap SMP setahun lagi (kini kelas 2 smp) saya cuma bisa berharap UAN tahun depan sudah dihapuskan. Dan dengan adanya kejadian ini semoga bapak menteri sadar, sesunggunya bapak menteri sedang menciptakan secara sistemik manusia-manusia pembohong, manusia-manusia instan yang tidak mempunyai budi pekerti yang agung. Bapak sudah menciptakan setidaknya 70 kepsek - guru menjadi manusia pembohong dan juga bapak menteri sudah membunuh terhadap anak didik. (total 23 anak didik yang mati bunuh diri karena UAN sejak 2004 - 2014). Jangan tambahkan lagi korban berikutnya pak! Apalagi bapak menginginkan satu kelas bunuh diri, baru bapak akan kaji kelangsungan UAN. Sudah cukup 70 kepsek-guru di Lamongan mencuri soal UAN, sudah membuat ratusan mungkin ribuan anak didik hancur akhlak dan masa depannya.
Semoga bapak menteri tetap sehat wal afiat sehingga bisa mempertimbangkan surat terbuka ini.
Wassalam
zulkifli faiz
www.kakzulfa.blogspot.com