WONDERFUL CLAY
Ceramic exhibition
Makara Art Center
Universitas Indonesia
ID.CERAMICS
18 - 30 November 2019
Pengantar
Seni keramik adalah salah satu seni tertua dalam peradaban manusia. Penemuan-penemuan arkeologi di berbagai tempat di dunia, Republik Czech, China, Jepang, Indonesia dan lain-lain, menunjukkan bahwa manusia setidak-tidaknya telah mulai membuat keramik sejak 25.000 tahun sebelum masehi. Berawal dari penggunaan tanah liat sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai peralatan yang kita butuhkan untuk kegiatan sehari-hari, keramik kemudian berkembang menjadi seni, yang tidak melulu tentang fungsi praktik sebuah karya keramik, tapi juga membawa nilai-nilai peradaban, estetik, sejarah dan, tentu saja, sisi personal pembuat dan penikmat.
Pameran "Wonderful Clay" adalah pameran keramik pertama yang digelar di galeri Makara Art center, dalam rangkaian UI Lake Art Festival. Ide untuk menyelenggarakan pameran ini sebenarnya telah mencuat tahun lalu ketika saya berdiskusi dengan Lydia Poetrie, dosen seni rupa IKJ, yang juga salah satu seniman keramik senior di Indonesia. Namun rupanya perlu waktu satu tahun hingga akhirnya pameran ini terselenggara, mengingat kesibukan para seniman keramik yang dikoordinir oleh Lydia Poetrie dalam menggelar pameran karya-karya mereka di dalam dan luar negeri. Saya bersyukur pameran ini dapat terselenggara dengan melibatkan seniman-sniman keramik dari Jakarta dan daerah-daerah lain di Indonesia, dan juga dari Amerika dan Taiwan.
Agar lebih bermanfaat bagi warga Universitas Indonesia, kami juga meminta beberapa seniman keramik yang berpameran untuk mengadakan workshop keramik tingkat dasar bagi mereka yang berminat untuk mulai bergaul dan berkarya dengan tanah liat.
Kami harap pameran ini dapat menjadi awal yang baik bagi usaha untuk lebih memasyarakatkan seni keramik modern, terutama bagi warga kampus Universitas Indonesia. semoga saja di masa-masa yang akan datang, Makara Art Center dapat mengadakan pameran keramik yang lebih meriah lagi.
Terima kasih kami ucapkan kepada Lydia Poetrie dan semua seniman keramik dari dalam dan luar negeri yang berpartisipasi salam acara ini.
Pameran "Wonderful Clay" adalah pameran keramik pertama yang digelar di galeri Makara Art center, dalam rangkaian UI Lake Art Festival. Ide untuk menyelenggarakan pameran ini sebenarnya telah mencuat tahun lalu ketika saya berdiskusi dengan Lydia Poetrie, dosen seni rupa IKJ, yang juga salah satu seniman keramik senior di Indonesia. Namun rupanya perlu waktu satu tahun hingga akhirnya pameran ini terselenggara, mengingat kesibukan para seniman keramik yang dikoordinir oleh Lydia Poetrie dalam menggelar pameran karya-karya mereka di dalam dan luar negeri. Saya bersyukur pameran ini dapat terselenggara dengan melibatkan seniman-sniman keramik dari Jakarta dan daerah-daerah lain di Indonesia, dan juga dari Amerika dan Taiwan.
Agar lebih bermanfaat bagi warga Universitas Indonesia, kami juga meminta beberapa seniman keramik yang berpameran untuk mengadakan workshop keramik tingkat dasar bagi mereka yang berminat untuk mulai bergaul dan berkarya dengan tanah liat.
Kami harap pameran ini dapat menjadi awal yang baik bagi usaha untuk lebih memasyarakatkan seni keramik modern, terutama bagi warga kampus Universitas Indonesia. semoga saja di masa-masa yang akan datang, Makara Art Center dapat mengadakan pameran keramik yang lebih meriah lagi.
Terima kasih kami ucapkan kepada Lydia Poetrie dan semua seniman keramik dari dalam dan luar negeri yang berpartisipasi salam acara ini.
I. Yudhi Soenarto (Artistic director Makara Art Center)
Pameran Keramik "WONDERFUL CLAY"
Makara Art Centre- UI, 18 November 2019
Seni Keramik telah ditemukan dan telah dibuat sejak zaman
dahulu, nilai keramik sebenarnya sudah melewati ambang batas dari hanya sekedar
bernilai fungsional menjadi obyek yang bernilai estetis.
Mengetahui hasil-hasil keramik masa lalu dirasakan perlu dan
penting, terutama bagi generasi muda untuk dapat mempelajari dan
mengembangkannya serta dapat menghargai hasil budaya sendiri. Sejarah keramik masa lalu masih sangat minim
diteliti, karena itu literatur keramik kuno Indonesia yang ditulispun sangat
terbatas.
Sesungguhnya kepandaian membuat benda tanah liat atau
keramik di Indonesia sudah cukup tua umurnya, yaitu sejak zaman Pra-sejarah.
Kemampuan membuat kerajinan ini berlangsung terus hingga memasuki zaman
kerajaan Hindu dan Budha. Selanjutnya sampai zaman kerajaan Islam dan zaman
Penjajahan. Dalam penggalian para arkeolog diungkap kembali hasil-hasil
penemuan keramik Pra-sejarah, keramik masa kerajaan Hindu, Budha, Islam dan
masa penjajahan Belanda dan Jepang serta hasil penemuan keramik asing diwilayah
Indonesia.
Seni keramik di Indonesia mulai berkembang dengan kembalinya
Almh Hildawati Soemantri dari studinya di Amerika setelah mendapat gelar Master
of Fine Art dan menggelar pameran perdananya di TIM pada akhir 1976, ini
merupakan awal berkembangnya keramik modern di Indonesia. Dedikasi beliau dalam
menciptakan karya seni keramik membuatnya dikenal sebagai “Ibu Seni Keramik
Modern Indonesia”. Hildawati mempunyai
ketertarikan terhadap seni keramik sejak pendidikan dasarnya di Belanda.
Dedikasi dan gagasan Hildawati dalam mendobrak pakem seni keramik konvensional
atau yang fungsional menjadikannya sebagai pelopor seni keramik Indonesia.
Hildawati memutuskan kembali ke Indonesia untuk mengajar dan
mempelopori lahirnya pendidikan seni keramik di Lembaga Pendidikan Kesenian
Jakarta (sekarang IKJ) di awal tahun 1976. Di studio keramik inilah tempat ia
mengabdikan segala ilmu dan keahliannya.
Ia bercita-cita kelak bidang ini dapat melahirkan para
keramikus muda, yang tak hanya terampil tapi juga diperhitungkan dalam
percaturan seni rupa masa kini.
Karya keramik merupakan karya cipta yang salah satunya dapat
mengisi sisi emosi bagi pembuatnya maupun bagi yang melihatnya. Disini terjadi
sebuah dialog, antara si pencipta saat memulai memegang medium tanah liat,
mengolah, mengeringkan sampai proses pembakaran hingga menghasilkan sebuah
karya keramik. Dialog inipun akan terjadi antara benda keramik dengan para pengamatnya
saat di pajang di ruang pamer, ada sebuah alur cerita yang bisa ditangkap
melalui karya cipta tersebut yang masuk ke alam pikirannya.
Saat ini karya seni keramik telah berkembang mengikuti
zaman, budaya, dan teknologi, sehingga bisa menjadi salah satu media untuk
berekspresi dengan sentuhan humanitasnya yang tinggi.
Semakin banyaknya aktivitas pameran seni keramik modern di
Indonesia juga memunculkan pemikiran dan pemahaman baru terhadap dunia seni
keramik khususnya dan seni rupa umumnya.
Adanya pameran seni keramik internasional di Asia, seperti
di Cina, Korea, Taiwan, menjadi kesempatan untuk seniman keramik Indonesia
berkomunikasi secara intens, berkesempatan untuk kolaborasi dalam mencipta
karya yang memperkaya pengetahuan mereka tentang medium keramik dan
pendukungnya.
Proyek Biennale Keramik Kontemporer Indonesia, menjadi salah
satu ajang memamerkan kemampuan dan berkompetisi bagi para seniman keramik
Indonesia dengan seniman keramik dari mancanegara.
Berlatar belakang situasi ini, para perupa keramik senior
dan yunior bergabung
bersama untuk saling menunjukkan jati dirinya dalam mencipta
karya keramik di Makara Art Centre - Universitas Indonesia. Melalui ajang
pameran seni keramik “Wonderful Clay” ada nilai estetis dan ekspresif dalam
setiap karya keramik yang ditampilkan sebagai upaya untuk memperkenalkan seni
keramik modern sebagai salah satu karya seni yang ada di Indonesia kepada
masyarakat luas.
Disini para seniman keramik dari era tahun 70- 80an dan
seniman muda era tahun 90- 2000an saling berinteraksi memperlihatkan kapasitas
kemampuannya menggunakan medium keramik dimulai dari mengolah tanah liat,
konsep berkarya, pengetahuan tentang glasir hingga menjadi sebuah karya keramik
ekspresif, melalui pengalaman berkarya mereka masing- masing.
Dalam pameran ini juga kami menyertakan karya dari perupa
keramik yang telah mendahului kita, yaitu Almh Hildawati Soemantri, Alm Suyatna
dan Alm Keng Sien Liem, mereka ini telah menjadi Master dalam dunia keramik
modern Indonesia terutama perupa muda yang berdomisili di Jakarta. Dalam karya-
karya mereka kita dapat menangkap adanya kekuatan bathin yang diekspresikan
melalui medium keramik.
Semoga pameran seni keramik ini dapat memberikan stimulasi
bagi para perupa muda yang sedang duduk dibangku kuliah untuk menentukan masa
depannya.
Selamat berpameran untuk para perupa keramik dan terima
kasih kepada pihak Makara Art Centre - Universitas Indonesia untuk kesempatan
yang baik ini.
Salam Keramik Indonesia,
Lydia Poetrie
Dosen Kriya Keramik FSR-IKJ
" Technique and skills must be absorbed and
wrapped up and
put away to become such an integral part of
yourself that they
will be revealed in your work without your
thought... "
Shoji Hamada, Japanese
potter of the modern era
Sambutan oleh I. Yudhie Soenarto (Artistic Director Makara Art Center UI) |
Sambutan kurator oleh Lydia Poetrie (dosen kriya keramik FDR-IKJ) |
Sambutan oleh wakil rektor UI |
Para seniman yang berpameran |
Daftar karya
Fr. M. I. Bonny Surya
F. Widayanto
Harriadi Mardoyo
Hildawati Soemantri (Almh)
Liem Keng Sien (Alm)
Lydia Poetri
Suyatna (Alm)
Toha Masyhur
Adhy Putraka
Anggy Sherwinda Ully
Antin Sambodo
Bregas Harrimardoyo
Cara Jocelyn
Damar Bagus Permadi
Eka Purnamasari Paramitha
Geoffrey Tjakra + Ling Tjakra
Haryoadiputro Soenggono
Haryomo Nayottama
Kandura Studio
Linda Wongso
Lisa Sumardi
Lutfi Anwar
Martha Susanti
Mat Eko Wibowo + Muhammad Al-Ghifari
Muhammad Habibunnazar
Nabila Ardhani
Posko Suara Tanah
Rani Aryani Widjono
Reynold Adinegara
Ricko Gabriel
Rizki Andina Soekrisno
Rumah Seni Rupa kakZulfa (#RSRZ)
Satya Rini
Sekar Puti
Silayana Setiadharma
Tania Kardin + Junizar Fachamy
Toufiq Panji Wisesa
Tri Wahyuni Hidayati
Vicki Finkel - USA
Wati Karmojono
Weichien Huang - Taiwan
Yetty Viyin Tamsil
Yohana + Ivan Reyhan
Yugie Kartaatmaja