Coding adalah proses menulis, menguji, dan memelihara instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman agar dapat dipahami dan dijalankan oleh komputer.
Secara sederhana, coding adalah cara Anda berkomunikasi dengan komputer untuk memberinya perintah dan memberitahu apa yang harus ia lakukan.
Analogi Sederhana Bayangkan Anda ingin seorang koki (komputer) membuat kue (aplikasi).
Tujuan: Kue yang lezat (Website, Aplikasi mobile, Game).
Coding: Menuliskan resep masakan yang sangat detail dan spesifik (kode program) dalam bahasa yang dimengerti koki (Bahasa Pemrograman seperti Python, Java, atau JavaScript).
Koki (Komputer): Akan mengikuti setiap langkah dari resep tersebut secara persis.
Elemen Kunci dalam Coding
Kode (Code) / Skrip (Script): Teks atau blok visual (seperti pada Scratch) yang Anda tulis. Ini adalah serangkaian perintah langkah demi langkah.
Bahasa Pemrograman: Alat yang digunakan untuk menulis kode. Setiap bahasa (misalnya, Python, C++, HTML) memiliki aturan tata bahasa (sintaks) yang berbeda.
Output (Hasil): Hasil dari proses coding, bisa berupa aplikasi, website, sistem otomatisasi, atau program lainnya.
Perbedaan Ringkas: Coding vs. Programming
Coding: Lebih fokus pada tindakan menulis kode itu sendiri untuk menerjemahkan logika menjadi instruksi yang bisa dibaca mesin.
Programming (Pemrograman): Merupakan proses yang lebih luas, mencakup seluruh langkah dari merancang solusi, membuat algoritma, menulis kode (coding), menguji, hingga memelihara program tersebut.
Intinya, coding adalah bagian inti dari programming.
Nah untuk membuat program kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu algoritma?
Apa itu algoritma? Algoritma adalah langkah-langkah yang berurutan dan jelas untuk menyelesaikan sebuah masalah atau mencapai sebuah tujuan.
Sederhananya, algoritma itu seperti resep membuat kue.
Siapkan bahan-bahan: tepung, gula, telur, dan air.
Campurkan tepung dan gula.
Masukkan telur, lalu aduk.
Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk.
Panggang adonan sampai matang.
Selesai! Kue siap disajikan.
Kalau ada salah satu langkah yang terlewat atau tidak urut, kuenya bisa tidak jadi atau rasanya tidak enak, kan? Nah, sama seperti itu, komputer juga butuh langkah-langkah yang jelas dan berurutan supaya bisa bekerja dengan benar.
Jadi, ketika kita mau menyuruh komputer melakukan sesuatu, kita harus memberikannya algoritma yang tepat. Komputer tidak bisa berpikir sendiri, jadi kita harus memberitahunya langkah demi langkah secara detail.
Beberapa contoh algoritma dalam kehidupan sehari-hari lainnya:
Algoritma membuat nasi: Cuci beras, masukkan air, lalu masak di rice cooker.
Algoritma menyeberang jalan: Lihat ke kiri, lalu lihat ke kanan. Kalau tidak ada kendaraan, baru boleh menyeberang.
Algoritma menggosok gigi: Ambil sikat gigi, oleskan pasta gigi, sikat gigimu, kumur, dan simpan kembali sikat gigi.
Nah! Dengan siswa belajar coding, maka siswa dapat menuliskan algoritma yang baik untuk komputer, sehingga bisa dijalankan perintahnya dengan baik.
Macam-macan bahasa pemrograman
Macam-macam bahasa pemrograman (ratusan bahasa) antara lain: Bahasa mesin Asembly, Java, Visual Basic, C++, C, Cobol, PHP, .Net, HTML, Ruby dan ratusan bahasa lainnya yang penulisannya berupa sintaks yang cukup sulit untuk dipahami oleh anak-anak.
Belajar coding menggunakan bahasa visual agar anak dengan mudah bisa memahaminya, karena prinsip dari bahasa visual itu seperti menyusun potongan-potongan puzzle.
Contoh penulisan Sintaks python
Untuk memudahkan pembelajaran bahasa pemrograman pada anak, maka digunakan bahasa visual (code block).
Contoh: pemrograman untuk anak usia dini, menggunakan aplikasi Scratch junior
Aplikasi Scratch Junior
Aplikasi OctoStudio
Aplikasi Scratch
Penulisan coding visual language Scratch
Penulisan coding visual language PictoBlox
Visual languange --> sintaks Arduino
Mengenal prinsip dasar berpikir komputer bisa diberikan pembelajarannya dengan praktik bermain langsung secara fisik, sbb:
Mengenalkan konsep dasar coding
Prinsip menyusun sesuai urutan
Praktek memahami dan membuat coding sederhana
praktek dengan keiatan sambil berolahraga
Prinsip dasar ini yang kemudian dikembangkan menjadi aplikasi yg bermanfaat untuk belajar coding bagi anak usia dini.
Seiring berkembangan teknologi informasi, kini banyak aplikasi yang menyuguhkan pembelajaran pemrograman komputer untuk anak, contohnya seperti aplikasi Scrtach Junior ini, aplikasi untuk anak usia 5-7 tahun.
Yang kami pakai sebagai aplikasi dasar belajar coding adalah Scratch + aplikasi pendukung lainnya seperti; Micro:bit,Tinkercad,Pictoblock, Ardublock, HTMLifier dll
Lewat game pelajaran sejarah bisa disispkan di dalamnya
Lewat game pelajaran tentang kesehatan bisa disimulasikan dan dikampanyekan
Lewat game pelajaran agama menjadi lebih menarik dipraktikkan
Lewat game mampu mempraktikkan pelajaran matematika di kehidupan sehari-hari
Membuat animasi
Membuat animasi dengan menambahkan coding didalamna, animasi menjadi lebih hidup dan menarik serta fun.
Dengan coding kolaborasi dengan art, membuat desain batik dg aplikasi Scratch
Membuat aplikasi
Lewat pembelajaran coding bisa membuat aplikasi bahasa
Membuat Robot
Belajar coding + microcontroller = membuat robot p[intar
Membuat robot untuk kehidupan sehari-hari
Membuat robot smart home 1 (project IoT)
Membuat robot smart home 2(project IoT)
Membuat robot sensor gunung berapi
Lewat keterampilan coding anak juga mampu belajar membuat robot untuk dimanfaatkan kehidupan sehari-hari
Mengendalikan perangkat teknologi canggih
Anak-anakpun mampu belajar mengendalikan drone dan robot canggih lewat coding
Coding dalam dunia pendidikan sebagai media pembelajaran yang menarik dan kreatif Keterampilan coding dapat memperkaya praktik pengajaran di kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan, anak didik disuguhkan materi belajar yang jauh lebih fun dan dapat berinteraksi.
Lewat materi pembelajaran coding, materi pelajaran di sekolah mampu disampaikan secara bersamaan dalam model membangun sebuah projek (bisa masuk program intrakurikuler)
Contoh:
Membuat simulasi tentang tema lingkungan hidup di dalamnya ada pelajaran:
- Biologi
- IPA
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Matematika
- Kesenian (seni rupa)
- Seni musik
- IPS
Contoh: Materi IPA: - mengukur suhu ruangan di rumah pada waktu pagi, siang dan malam - catat dan kumpulkan data suhunya setiap ruangan. - apa yang dapat kamu lihat dari data yang sudah terkumpul, ruangan mana yang suhunya rendah dan pada waktu kapan? - dan ruangan mana yang suhunya tinggi dan pada waktu kapan?
Praktik menggunakan coding micro:bit + lembar kerja praktikum