Menggambar merupakan bahasa komunikasi yang universal yang dimiliki setiap orang saat kanak-kanak, lewat gambar mengungkap maksud. lewat gambar bercerita tentang apa yang dipikirkannya. Kemampuan menggambar yang dimiliki setiap anak akan berkembang atau tidak, dipengaruhi salah satunya adalah bakat dan lingkungan sianak berada.
Terlepas dari faktor tesebut di atas yang pasti kemampuan menggambar si anak akan menjadi terasah bila dilatih terus menerus. Keterampilan butuh jam terbang yang sering, bukan pemahaman cara menggambar itu sendiri.
Gambar (kiri dan kanan) upaya anak menceritakan suasana di toko pakaian.
Gambar suasana di dalam rumah tingkat (kiri) beserta segala isinya.
Gambar seorang putri sedang kehujanan (kanan).
Bagaimana sih melatih menggambarnya?
Kok anak saya gambarnya masih jelek sih?
Masa anak seusia SMA gambarnya seperti anak SD sih?
Pertanyaan-pertanyaan di atas semacam ini yang sebenarnya tidak berdampak positif buat si anak, seakan sejalan bertambahnya usia maka seharusnya sianak diharapkan gambarnya juga semakin "baik" seperti yang diharapkan orangtuanya (orangdewasa).
Masyarakat secara umum menilai gambar yang baik adalah gambar yang paling mirip denga apa yg ia lihat. Seakan gambar itu seperti sebuah foto saja. Ini cara pandang yang harus diedukasi.
Menggambar adalah sebuah kegiatan rasa, ia mengungkapkan apa yg dirasakan dan wujudkan lewat goresan pena, kuas, pensil, dsb. Sehingga menjadi sebuah karya. Gambar bukan rumusan matematik, menggambar bukan sebuah pemahaman rumus, atau menggambar bukan sebuah perekaman mulus bak seperti kamera beresolusi tinggi.
Gambar tercipta dari tangan-tangan anak (baik yang sering berlatih atau tidak) akan menentukan karakter dan kualitas dari goresannya. Kegiatan menggambar pada masa kanak-kanan tidak pernah terpikirkan bagaimana harus membuat garis yang bagus dan lain sebagainya. Yang muncul cuma menumpahan emosi, bercerita melalui gambar .
Permasalahan jelek bagus sebuah gambar tidaklah menjadi penting bagi anak dalam proses menggambar, baginya penumpahan emosi dalam bercerita jauh lebih utama.
Dalam tulisan kali ini kami dari Rumah Seni Rupa Kakzulfa (RSRZ) memberikan tips bagaimana cara melatih skill menggambar, agar kelak kualitas garis semakin baik.
1. Memegang alat tulis saat menggambar
Posisi memegang alat tulis saat menulis sangat berbeda saat kita menggambar, memegang alat tulis saat menggambar harus dengan leluasa. Tangan harus bisa bergerak leluasa dan bebas tanpa harus bertumpu dibidang gambar (kertas).
2. Membuat garis
Latihlah membuat garis lurus dari kiri ke kanan, lalau dari kanan ke kiri, diagonal ke kanan, diagonal ke kiri dengan bebas tanpa harus merasa takut (takut salah, takut jelek, takut macam-macam). Buatlah sebanyak mungkin dan sesering mungkin saat Anda senggang.
Rasakan saat anda menarik garis tersebut berulang-ulang
3. Garis lengkung dan lingkaran.
Latihlah membuat garis lengkung dan lingkaran. Buatlah sebanyak mungkin dan sesering mungkin tanpa rasa ragu. Rasakan saat anda menarik garis tersebut berulang-ulang.
Jadikan latihan di atas ini menjadi makanan sehari hari tangan anda setiap saat, karena kegiatan ini sangat memberikan banyak manfaat untuk keluesan tangan anda saat menggambar.
Skill menggambar hanya dapat dilatih dengan jam terbang yang lama, bukan lewat pemahaman, apalagi cuma dilihat saja.
Buatlah pameran rutin walaupun hanya di media sosial. Ini sangat bermanfaat untuk penyemangat dalam berkarya.
Bebas dalam tarikan garisnya, tanpa rasa bersalah atau takut.
Hasil latihan skill menggambar akan membuahkan hasil yang sebanding dengan upayanya.
Selamat berlatih
RUMAH SENI RUPA KAKZULFA
#sekalimerdekatetapsenirupa