Jumat, 15 Maret 2019

INTEGRATED ART 2019

Pameran Integrated Art
Gedung Negara Cirebon
16 - 30 Maret 2019
(data masih terus di update)





























































PENGANTAR

Integrated arts (seni terintegrasi) merupakan suatu perwujudan beragam disiplin seni ke
dalam suatu karya. Pada dasarnya, ada kesamaan antara seni dengan subyek-subyek lainnya. Selain itu, penggabungan seni ke dalam bentuk subyek lain dapat mendorong proses pembelajaran dan mendukung kreativitas. Integrasi membutuhkan kolaborasi, penelitian, dan penerapan praktis—juga menuntut kreativitas, pemecahan masalah, ketekunan, serta kemampuan untuk bekerja di tengah permintaan keras atas ragam gagasan dan konsep yang dirangkai untuk menciptakan sebuah produk akhir.

Bicara tentang integrasi seni berarti bicara tentang sarana untuk menyajikan kesempatan bagi orang-orang yang hendak menciptakan makna bagi masing-masing. Melalui hal tersebut, seseorang dapat menciptakan sebuah karya seni berdasarkan intuisi dan pemaknaannya sendiri menggunakan ragam kesenian yang diinginkannya, alih-alih sekadar mengikuti aturan normatif salah satu dimensi seni. Tidak hanya itu; seseorang yang mengintegrasikan berbagai jenis dan media seni pun dapat dianggap telah melakukan lompatan untuk keluar dari zona nyamannya. Eksperimen seni multidisipliner jelas butuh keberanian, kreativitas, dan ketekunan dari sang pembuat karya. Pada akhirnya, ia akan menciptakan sesuatu yang otentik sebagai buah dari pikiran dan perasaannya sendiri.

Integrasi seni juga berdampak pada kemampuan berwirausaha. Dapat dikatakan, dalam hal
ini, integrasi pun bisa terjadi pada idealisme seniman dan kenyataan hidup. Kala keduanya
dipertemukan dan sejalan, seseorang akan mampu menghasilkan karya yang tidak hanya
menyentuh rasa para khalayaknya, tetapi juga memiliki nilai materiil yang pantas bagi
seniman. Hasil karya dari bermacam-macam bidang seni yang tergabung menjadi satu
sedianya memenuhi fungsi batiniah, pun dengan fungsi lahiriah.

Dalam bidang pendidikan, integrasi seni dinilai sebagai salah satu pendekatan pendidikan
yang dapat meningkatkan pengetahuan umum dan, secara bersamaan, memperluas wawasan serta melatih apresiasi terhadap seni. Bahkan, meski prospek kerja terkait kesenian masih sangat lemah dan dipandang sebelah mata, harus diakui bahwa seni juga berkontribusi dalam meningkatkan wawasan dan pemahaman di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (Science, Technology, Engineering, Mathematics—STEM) yang kerap menjadi standar bidang pekerjaan idaman di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, seni (arts) kemudian berada di tempat yang sama dengan keempat bidang tadi—menambah satu huruf pada akronim tersebut menjadi STEAM. Para peneliti percaya, pendekatan kesenian di bidang pendidikan dapat lebih memicu siswa untuk belajar dan menambah pengetahuan baru, tentunya sembari mengapresiasi seni yang ditampilkan dalam rangka mewujudkan hal tersebut.

Dari banyak perspektif yang dapat dicapai melalui integrasi seni, bidang kebudayaan pun
menjadi salah satunya. Seni yang terintegrasi dapat menciptakan tidak hanya karya berwujud benda; tetapi juga berbagai pemahaman dan pemaknaan terhadap nilai budaya yang terkandung dalam karya tersebut. Seni multidimensi dapat berbicara lebih banyak mengenai budaya dan asal-usulnya ketimbang teks atau karya seni dari medium tunggal. Ia tidak akan membawa khalayak berhenti pada urusan estetika belaka; mereka akan diajak berpikir, merasa, dan memberi makna pada karya tersebut.





"........."
Karya .........
tahun 2019



"Kota Surabaya"
Yudhi Mukhlas
Cat minyak di atas kanvas tahun 2016


"............"
Firma Lubis
Cat air di atas kertas tahun 2018


".................."
Ira Adriati
Kain dan sulaman 2019


"..............."
Andiyuda
Spidol hitam di atas kertas tahun 2019


" . . . ."
Sobirin
tahun 2019



" . . . ."
Hendro Sukaton
Akrilik di atas kanvas tahun 2019


" Seaworld" 140 x 60 cm
Tiarma Dame Ruth Sirait
Akrilik dan pena di atas kanvas tahun 2018


Concept:
The green earth sends its incense up, from many mountain shrine...
The blue sky is the temple's arch, its transept earth and air for all...
Prayer is made to keep the nature's rhythm, in harmony with all creatures/ beings...



" . . . ."
Abu Djumhuri
Mix media di atas kanvas tahun 2019


" . . . ."
Karya Adang Hutomi
Akrilik di atas kanvas tahun 2014


" . . . ."
Karya  Ardha
Akrilik di atas kanvas tahun 2018


" . . . ."
Karya  Ardha
Akrilik di atas kanvas tahun 2018


" . . . ."
Karya  Ayu
Media akrilik di atas kanvas tahun 2018



" . . . ."
Karya  Teddy Sukhyar
Mix media di atas kanvas tahun 2018



" . . . ."
Karya  Dadan Gandara
Media akrilik di atas kanvas tahun 2018



" . . . ."
Karya  ...
Charcoal di atas kanvas tahun 2019



 Narcissistic black and white face 1,2,3
Ukuran  : 45 X 60 cm
Media : Mixed Sketsa Drawing & Print
Tahun  : 2018
Nama : Nuning Yanti  Damayanti
Alamat : Dago Pakar Permai III NO. 27 RDP. Bandung 40198
Alamat Studio : Studio Seni Grafis – Seni Rupa FSRD ITB
WA : 08221434444
Studio : Seni Grafis 1984
Ig/Fb : Nuning Damayanti

Judul karya : Narcissistic black and white face 1,2,3
Ukuran  : 45 X 60 cm
Media : Mixed Sketsa Drawing & Print
Tahun  : 2018

Konsep Karya :  
Wajah Perempuan 1, 2 dan 3 adalah Imaji wajah perempuan usia masa tumbuh kembang, masa mencari jati diri, masa gamang mencari siapa aku, adalah usia menuju kehidupan dan kedewasaan, wajah imaji perempuan dalam periode kritis. Ingin menampilkan dirinya terutama wajah dalam psikologi disebut keinginan untuk narsis. Apalagi sekarang didukung oleh teknologi dalam media Face Book, Instagram, dunia cyber internet yang memungkinkan wajah direkayasa sedemikian rupa, menjadi wadah siapapun dengan mudah mengekspresikan keinginan narsis manusia khususnya perempuan.  Karya ini mencoba mengkritisi permasalahan psikologis narsismus khususnya kaum perempuan. 




" . . . ."
Karya  ...
Pensil di atas kertas tahun 2018



" . . . ."
Karya  ...
Tinta di atas kertas tahun 2012



" . . . ."
Karya  ...
Tinta di atas kertas tahun 2012


" . . . ."
Karya  ...
Akrilik di atas kanvas 2018



" . . . ."
Karya  Agus Jatnika
Akrilik di atas kanvas 2009


" . . . ."
Karya  De maulana
Print digital tahun 2019



" . . . ."
Karya  Agus Sapari
Media akrilik di atas kanvas tahun 2018


" The dancing masks" 
Henny Haerani
Media akrilik di atas kanvas tahun 2019


" Harimau"
 Bobbi Tediana
Charcoal di atas keras tahun 2018


"Sepasang api cinta" Homage to Hoeriah Adam
131 x 91 cm
Indra Gunadharma
mix media charcoal, acrylic di kanvas tahun 2018



"Asmaul husna"
Karya  Kujang Putra
Keramik tahun 2018

"     "
Setyoko
Pulpen di atas kanvas tahun 2018



" Merak"
Karya  Tejo Satmoko
Media kayu tahun 2018

"...."
Wisnu
Media tinta di atas kertas tahun 2018


"Penari Topeng"
Yus Aryadinata
Cat air di atas kanvas tahun 2019


"Penari Topeng"
Karya Yus Aryadinata
Cat air di atas kertas tahun 2019

"..............."
Yun Suroso
Cat minyak di atas kanvas tahun 2011



"Parappa Pesta Laut"
Zulkifli Faiz
Akrilik di atas kanvas tahum 2014

"Ronda"
Zulkifli Faiz
Akrilik di atas kanvas tahum 2014



Seniman Cirebon
Iskandar Abeng bersama bapak wali kota Cirebon

Ade Lukman bersama karya kaligrafinya
Daniel Adanies






Label